Bitcoin Tembus $93.000, Didukung Optimisme Pelonggaran Tarif AS-Tiongkok

Pasar aset kripto terus menunjukkan pemulihan yang solid, dengan Bitcoin berhasil menembus level US$93.000 di tengah meningkatnya optimisme investor dan ekspektasi meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Menurut data dari TradingView pada Rabu (23/4/2025) pagi, harga Bitcoin terus menguat dari level US$87.972 hingga menyentuh titik tertinggi harian di US$93.847, mencatatkan kenaikan lebih dari 5% dalam kurun waktu 24 jam. Saat laporan ini ditulis, Bitcoin terkoreksi tipis ke sekitar US$93.100.

Lonjakan harga ini juga diikuti oleh volume perdagangan harian yang meningkat tajam sebesar 46%, mencapai US$56,4 miliar. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini tercatat menyentuh angka US$1,84 triliun.

Kenaikan tidak hanya terjadi pada Bitcoin. Aset kripto lainnya seperti Ether (ETH) juga mengalami reli signifikan, naik lebih dari 15% ke level US$1.800. Sementara itu, XRP dan Solana (SOL) masing-masing naik sekitar 7%, dan BNB mencatatkan kenaikan lebih terbatas sebesar 2%.

Di sisi lain, meme coin seperti Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), dan Pepe (PEPE) juga ikut reli dengan lonjakan 11% hingga 14%. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global naik sekitar 6%, menyentuh angka US$2,91 triliun.

Baca juga: Bitcoin Berpotensi Naik ke US$200.000 Berkat Hal Ini!

Sentimen Positif Seputar Kondisi Perang Dagang AS-Tiongkok

Katalis utama kenaikan ini berasal dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam acara tertutup JPMorgan. Mengutip CNBC, Bessent menyebut bahwa kebuntuan tarif dengan Tiongkok saat ini tidak berkelanjutan dan menyamakan kondisi tersebut dengan “embargo dagang.” Ia mengindikasikan bahwa proses deeskalasi akan terjadi dalam waktu dekat, meskipun kesepakatan jangka panjang masih bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Presiden AS kemudian memperkuat sentimen positif dengan menyatakan bahwa tarif impor terhadap Tiongkok yang saat ini berada di level 145% “akan diturunkan secara substansial.” Ia juga menegaskan tidak akan mengganti Gubernur The Fed Jerome Powell, meredakan kekhawatiran investor terkait kebijakan suku bunga.

Seiring aliran modal yang berpindah ke aset lindung nilai seperti Bitcoin dan emas, analisQCP Capital menyebut keduanya sebagai “penerima manfaat utama” dari pelarian investor terhadap risiko pelemahan dolar AS. Mereka juga menyoroti meningkatnya aliran dana ke ETF Bitcoin yang terdaftar di AS dan munculnya kembali Coinbase premium, yang menjadi sinyal kuat dari permintaan institusi domestik.

Terlebih lagi, data dari Farside Investors mencatat aliran masuk bersih sebesar US$381 juta ke ETF Bitcoin spot pada 21 April 2025.

Baca juga: ETF Bitcoin AS Tembus Inflow Tertinggi Sejak Januari 2025