
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Token HYPE dari platform exchange terdesentralisasi Hyperliquid mengalami koreksi signifikan hanya empat hari setelah mencetak rekor tertingginya di atas US$45 pada 16 Juni 2025.
Berdasarkan data CoinMarketCap per Jumat (20/6/2025), harga HYPE tercatat di kisaran US$37,59, melemah sekitar 2% dalam 24 jam terakhir. Jika dibandingkan dengan level tertingginya di US$45,59, token ini sudah mengalami penurunan lebih dari 17%.
Penurunan minat dalam jangka pendek terlihat dari volume perdagangan harian HYPE yang melemah menjadi US$351 juta, turun lebih dari 22%. Akibatnya, kapitalisasi pasar HYPE terkoreksi ke kisaran US$12,5 miliar, menempatkannya sebagai aset kripto terbesar ke-11 berdasarkan valuasi pasar.
Baca juga: Trader Hyperliquid Ini Rugi Rp1,6 Triliun Usai Bitcoin Anjlok di Bawah US$105.000
Mengutip laporan Decrypt, Rajiv Sawhney, Head of International Portfolio Management di Wave Digital Assets International, menyatakan bahwa penurunan harga HYPE merupakan bentuk koreksi yang wajar setelah lonjakan tajam akibat akumulasi besar-besaran oleh investor institusional.
Dua institusi besar, termasuk Eyenovia dan Lion Group Holdings, belakangan mengumumkan strategi agresif membentuk cadangan kripto dengan membeli token HYPE dalam jumlah besar. Eyenovia, perusahaan teknologi oftalmologi asal Amerika Serikat, mengumpulkan dana sebesar US$50 juta melalui skema private equity untuk mengakuisisi lebih dari 1 juta token HYPE.
Sementara itu, Lion Group Holdings, platform trading asal Singapura, juga mengamankan fasilitas kredit senilai US$600 juta untuk membangun cadangan aset kripto yang mencakup token Hyperliquid.
“Fenomena seperti ini semakin sering terjadi, perusahaan mengumumkan rencana pembelian kripto, harga melonjak akibat aksi beli massal, lalu pasar langsung melakukan profit taking setelah pengumuman tersebut,” jelas Sawhney.
Baca juga: Token Hyperliquid Cetak ATH Baru, Didorong Faktor Ini!
Menurut Illia Otychenko, analis di CEX.IO, melemahnya volume perdagangan dan aktivitas pengguna di platform menjadi faktor utama yang mendorong koreksi harga HYPE. Sejak pertengahan Mei, volume transaksi token ini telah anjlok sekitar 50%.
Otychenko juga menyoroti peran mekanisme buy-and-burn dalam reli harga sebelumnya. Mekanisme ini secara otomatis menggunakan biaya transaksi pengguna untuk membeli token HYPE di open market, menciptakan tekanan beli yang konsisten.
Namun, ia menambahkan bahwa menurunnya aktivitas di platform telah mengurangi efektivitas mekanisme ini, sehingga tidak lagi mampu menopang harga seperti sebelumnya.
“Ketika aktivitas platform melambat, tekanan beli otomatis dari sistem buy-and-burn ikut melemah. Ini menghilangkan salah satu penggerak utama kenaikan harga HYPE dalam beberapa minggu terakhir,” pungkas Otychenko.
Meski mencatat penurunan harga signifikan, secara bulanan HYPE masih membukukan kenaikan lebih dari 42%, seiring posisinya yang kuat dalam volume perdagangan perpetual futures, produk derivatif kripto yang memungkinkan penggunaan leverage tinggi.
Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa Hyperliquid masih menjadi platform DEX derivatif terbesar dengan pangsa pasar 75% dari seluruh pemain DEX derivatif lainnya yang beroperasi.
Baca juga: Hyperliquid Delisting JELLY Usai Vault Terkena Squeeze Rp200 Miliar
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.