Berita Blockchain · 7 min read

Linea Umumkan Rencana Token LINEA, 85% Pasokan untuk Ekosistem

kripto
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Linea, jaringan layer-2 Ethereum besutan Consensys, resmi mengumumkan serangkaian inisiatif strategis menjelang peluncuran token LINEA dan program airdrop-nya. Dalam roadmap terbarunya, Linea menegaskan ambisi untuk memperkuat integrasinya dengan ekosistem Ethereum dan menjadi rumah utama bagi perputaran modal ETH di masa depan.

Mengutip laporan Cointelegraph pada Selasa (29/7/2025), Linea memperkenalkan mekanisme staking dan burning baru sebagai bagian dari desain token dan ekonomi jaringannya. Seluruh rancangan ini disusun agar lebih sejalan dengan prinsip layer-1 Ethereum.

“Linea akan menjadi jaringan utama bagi modal ETH,” ujar Declan Fox, Head of Linea di Consensys. “Kami membangun mekanisme ekonomi yang terpusat pada Ethereum agar Linea menjadi tempat terbaik untuk likuiditas ETH beroperasi.”

Token Generation Event (TGE) untuk token LINEA dijadwalkan berlangsung pada akhir 2025. Sebanyak 85% pasokan token akan dialokasikan untuk pengembangan ekosistem, sementara 15% sisanya disimpan di Treasury Consensys dengan periode penguncian selama lima tahun.

Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap kekhawatiran komunitas Ethereum bahwa banyak Layer-2 justru menyedot aktivitas dan pendapatan dari Ethereum mainnet. Melalui desain token yang berorientasi pada Ethereum, Linea berharap dapat memperkuat perannya sebagai bagian integral dari jaringan utama.

Baca juga: Arthur Hayes Prediksi Ethereum Sentuh US$10.000 di Akhir 2025

Staking ETH Langsung di Linea

Salah satu fitur unggulan yang akan segera diluncurkan adalah mekanisme staking ETH langsung di Linea, yang dijadwalkan hadir pada Oktober 2025. Fitur ini memungkinkan pengguna bridge ETH mereka ke Linea, mendapatkan imbal hasil staking, sekaligus tetap menggunakan ETH tersebut dalam aktivitas DeFi.

“Linea adalah satu-satunya L2 dengan kompatibilitas penuh terhadap Ethereum. Kami ingin agar ekonominya juga mendukung Ethereum sebagaimana teknologinya,” kata Joseph Lubin, Founder dan CEO Consensys.

Ia menambahkan bahwa hasil staking akan disalurkan ke berbagai protokol DeFi di Linea, sehingga bisa meningkatkan yield bagi likuiditas yang aktif.

Adapun, Linea akan menggunakan 20% biaya transaksi untuk membakar ETH secara langsung, dan 80% sisanya digunakan untuk membakar token LINEA. Hal ini menjadikan kedua aset tersebut bersifat deflasi seiring dengan meningkatnya aktivitas jaringan.

Langkah ini juga sejalan dengan saran Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin, yang awal tahun ini menegaskan pentingnya bagi proyek layer-2 untuk secara eksplisit mendukung nilai ETH, termasuk melalui burn token sebagian biaya transaksi.

Baca juga: Investor Institusi Kini Kuasai 1% Pasokan Ether

Target Dominasi Pasar Layer 2

Saat ini, Linea baru menguasai sekitar 1,23% dari total pasar layer-2 berbasis rollup, dengan nilai onchain sekitar US$513 juta, menurut data dari L2beat. Namun, Fox menyatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan yang signifikan dengan memperkuat proposisi ekonomi bagi penyedia likuiditas ETH.

“Penyedia likuiditas akan mendapatkan imbal hasil terbaik secara risiko dengan menjembatani aset ke Linea. Ini akan memperbesar pangsa pasar kami,” sebut Fox.

Ia juga menekankan bahwa kolaborasi dengan ekosistem Consensys dan distribusi produk seperti MetaMask akan menjadi pendorong utama adopsi oleh pengguna dan developer baru.

Baca juga: Consensys Percaya Ethereum Bisa Sentuh US$15.800 di 2028, Karena Hal Ini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.